Senin, 06 Januari 2014

jurnal tentang Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang

 Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh dunia. Disamping karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun, hipertensi juga merupakan penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke. Hipertensi sering diabaikan karena tidak menunjukkan gejala yang dapat dilihat dari luar sehingga disebut the silent killer.1 Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara tidak langsung maupun langsung. Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah pada hipertrofi ventrikel kiri, infark miokardium,gagal jantung, transient ischemic attack, penyakit ginjal kronis, penyakit arteri perifer, dan retinopati
Hipertensi bisa diderita oleh semua tingkat usia. Risiko terkena hipertensi akan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Data yang diperoleh dari NHLBI pada tahun 2002 melaporkan bahwa 90% orang paruh baya di Amerika Serikat mempunyai risiko terkena hipertensi. Diperkirakan 60% dari orang yang berusia 65 tahun atau lebih menderita penyakit ini.3 Di Kota Padang dalam laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2010 dilaporkan bahwa terdapat 5.816 kunjungan hipertensi dan kunjungan terbanyak berada pada golongan umur 45-54 tahun yang tergolong kepada usia produktif.11
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi. Pada tahun 2005, prevalensi hipertensi di Sumatera Barat adalah sebesar 21,1%. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2009, dilaporkan bahwa hipertensi termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di Padang dengan 36.456 kasus atau sebesar 8,1% dan merupakan penyebab kematian nomor 5 setelah ketuaan, korban gempa, penyakit jantung dan DM. Selanjutnya pada laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang 2010, hipertensi dinyatakan sebagai lima penyakit tidak menular utama.11
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penyakit ini disebut juga the silent killer karena tidak menunjukkan gejala. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah tingginya asupan natrium dan rendahnya asupan kalium. Rasio Na:K yang dianjurkan adalah 1:1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan natrium dan kalium pada penderita hipertensi dan normotensi masyararakat Etnik Minangkabau di Kota Padang. Desain penelitian study comparative dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah masyarakat etnik Minangkabau usia 35-65 tahun di 4 kecamatan terpilih di Kota Padang. Jumlah sampel sebanyak 254 orang yang diambil secara multi stage random sampling. Data responden dikumpulkan dengan kuisioner, tekanan darah dengan sphygmomanometer, asupan natrium dan kalium dengan food frequency questionnaire (FFQ). Data dianalisis dengan uji Chi-Square pada p-value< 0,05 dan uji beda rata-rata dengan metode Independent sample t-test. Hasil penelitian didapatkan rerata sistolik pada normotensi 118,87 mmHg dan diastolik pada normotensi 76,74 mmHg. Rerata sistolik pada hipertensi 154,50 mmHg dan diastolik pada hipertensi 90,59 mmHg. Tidak ditemukan adanya hubungan antara asupan natrium, asupan kalium dan rasio asupan Na:K dengan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini ialah tidak ada hubungan antara asupan natrium, asupan kalium dan rasio asupan Na:K dengan tekanan darah.
Kata kunci: natrium, kalium, rasio Na:K, tekanan darah, normotensi, hipertensi
 
untuk informasi lebih lanjut, klik disini

1 komentar:

  1. I am grateful to you as you shared this. I am these days developing an app types of noses that's you might be fascinated to look at it.

    BalasHapus